Translate

POWERFULL nya sebuah STORYTELLING saat melakukan SALES.


Disuatu ketika, saya berkesempatan untuk membongkar Rahasia seorang mitra TSI yang berhasil membukukan omset penjualan produknya yang terus meningkat dari masa ke masa.
Darinya saya peroleh sebuah strategi bagaimana saat ia melakukan promosi terhadap barang jualannya, ia melakukan apa yang dinamakan dengan Storytelling. Bila kita googling, banyak narasumber, artikel, bahkan buku hingga jurnal para ahli di bidang Penjualan sepakat bahwa dengan menggunakan pendekatan storytelling, akan menjadi sangat membantu.
Bila dicermati lebih jauh, dikaitkan dengan produk kita (SIN TSI) akan lebih mudah karena kita memasarkan produk yang kita sendiri mengkonsumsinya setiap hari. Maka untuk mengkisahkan pengalaman kita dengan produk kita bukan merupakan suatu hal yang sangat menantang. Namun apa saja yangvperlu diperhatikan dalam melakukan story telling saat melakukan aktifitas sales ? Berikut beberapa diantaranya :
1. Kisahkan pengalaman yang memang kita alami sendiri.
2. Kisahkan dengan apa adanya sesuai dengan pengalaman sebenar benarnya, (saya pernah mendengar seorang mitra berkisah tentang pengalaman pertamanya dengan varian SM saat itu ia bahkan 1 slop tak disentuhnya karena merasa tidak cocok, namun kisah berlanjut dan ia kini telah menjadi seorang presdir bahkan) artinya bahwa sebuah kisah tetap memiliki moral dan marwah ketika kita tidak memolesnya dengan aksesoris apalagi sebuah kebohongan.
3. Bila mengambil kisah dari orang lain, maka dipastikan kita perlu benar benar kisah sebenarnya (bukan ceuk si eceuk) karena kisah yang kita sampaikan bisa jadi ada ketidaksesuaian kelak bila ditemukan kisah sebenarnya.
4. Kita perlu benar benar menghayati kisah pengalaman kita, hadirkan kejadian sesuai dengan kisah tersebut, karena kita akan mentransfer bukan hanya kata kata dalam kisahnya, namun juga energynya.
5. Hindari menambahkan penjelasan fitur khasiat manfaat terlalu banyak saat kita berkisah (tahan, sabar) gunakan momentum rasa penasaran (curiousity) dan keluarkan saat calon prospek kita bertanya (nanti) maka, kita sudah memberikan apa yang dibutuhkan.
6. Bumbui dengan humor untuk menyegarkan suasana dan tidak jenuh.
7. Optimasi waktu, hindari kisah berulang.
8. Kita perlu bergairah dengan kisah kita sendiri. Minimalisir bujuk rayu , biarlah calon prospek berdaulat dalam menentukan sikap dan respon dari cerita kita.
9. Bangun kepercayaannya, dengan menjaga kontak mata, gesture tubuh yang bersahabat.
... dan semoga bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "POWERFULL nya sebuah STORYTELLING saat melakukan SALES."

Posting Komentar