Akhir-akhir ini, kampanye anti-rokok gencar dilakukan, baik oleh perseorangan maupun oleh lembaga-lembaga NGO, lembaga-lembaga penelitian bahkan oleh lembaga-lembaga keagamaan. Sayangnya, cepat diketahui, dari mana uang mereka. Tulisan ini dibuat dengan cara sederhana, lugas, dan berisi poin-poin penting saja. Bukan untuk membela perokok, tetapi untuk membangunkan orang dari sihir palsu para agen neoliberal.
Anda butuh tahu soal informasi dasar perihal industri rokok di
Indonesia. Berikut data-data pokok yang cukup penting Anda ketahui:
1. Total dari hulu sampai hilir, industri rokok melibatkan kurang-lebih: 30.500.000 orang.
2. Dari cukai dan pajak saja, pada tahun 2008, industri rokok menyumbang keuangan negara sebesar: 57 triliun.
3. Dari hulu ke hilir, industri rokok memberi nilai tambah tinggi
serta dinikmati oleh masyarakat dan negara, bandingkan dengan industri
lain seperti: barang tambang, CPO, karet, kakao dll. Bahan-bahan itu
diekspor sebagai bahan mentah, dan nilai tambahnya dinikmati oleh
negara-negara pengimpor.
4. Bahan-bahan untuk membuat rokok kretek (rokok khas Indonesia), 96% terbuat dari bahan lokal alias produksi Indonesia.
5. Pada saat krisis ekonomi 1998, industri rokok satu di antara sedikit industri yang mampu bertahan dari guncangan ekonomi.
6. Tembakau sebagai sumber utama rokok kretek , 98%, adalah tembakau
asli (indigenous tobacco) diusahakan oleh petani kecil. Yang unik,
adalah sebagai tembakau rajangan (pre-cut), bentuk hasil akhir masuk ke
pabrik. Sedangkan tembakau untuk rokok putih dalam bentuk krosok (daun
tembakau utuh) kering.
7. Tembakau rajang tersebut, jenis Temanggung, Mranggen, Muntilan,
Weleri, Madura, Wringin, Garut dan lain-lain tidak bisa diexport.
Tembakau rajang tersebut sebagai bahan utama dan hanya bisa digunakan
untuk pembuatan rokok kretek.
8. Bahan utama kedua adalah cengkeh, yang terbentang dari Sabang
sampai Merauke. Ditanam dan dipanen sepanjang tahun, sesuai dari asal
daerahnya mulai dari Sabang-Merauke. Seratus persen produksi cengkeh
adalah dari Indonesia, dan sebagian besar untuk kretek.
9. Inilah wujud Rokok Kretek yang khas, unik dan khusus. Produk
budaya sejak nenek moyang, menjadi kebanggaan bangsa, kekayaan budaya
(heritage) dan satu-satunya di dunia.
10. Industri kretek sebagai cluster industri rokok yang berbasis
agrobisnis mempunyai kontribusi besar dalam APBN, peran ekonomi,
penyerapan tenaga kerja, sosial budaya, pendidikan, olahraga, lingkungan
dll.
Benarkah Merokok Mengancam Kesehatan? Mari kita lihat fakta-fakta
berikut dengan jernih. Pertama, Anda harus mengenal tentang tubuh
manusia. Paul A.Lachance mengatakan bahwa tubuh manusia disusun oleh 63
triliun sel, +/- 5 milyar sel, 5 ribu-50 ribu sel mengalami mutasi
setiap hari. Mutasi disebabkan makanan/minuman, stress (distress)
,obat-obatan, lingkungan, radio-active (radon), polutan (inklusif asap
rokok).
Catatan:
Carl Zimmer (1) mengutip pernyataan Judith Campisi – “Ageing:
Balancing Regeneration and Cancer” – dalam Nature, 443,p.404 (2006) ,
bahwa setiap saat sel membelah, akan terjadi risiko pengembangan sel
kanker.
Kedua, Anda harus tahu bahwa kemampuan hidup normal, organisme ~
aktivitas pemeliharaan sejumlah keseimbangan internal yang secara
kolektif disebut homeostasis, termasuk daya tahan tubuh, imunitas.
Homeostasis diatur dalam batas sempit melalui keseimbangan cairan tubuh,
fungsi sel, aktivitas jantung, fungsi ginjal/liver/paru dan lain-lain.
Kemampuan menurun, logis, sebagai fungsi meningkatnya usia.
Maka kunci utama untuk sehat:
Pertama, adalah keseimbangan. Bagaimana sel, protein, kelenjar dan
organ yang berada di dalam tubuh kita, yang secara terprogram, bekerja
untuk mempertahankan kesehatan dan kebahagiaan kita sesuai kapasitas dan
kemampuan menjaga keseimbangan tubuh. Dan ini ditentukan oleh kemampuan
tubuh menjaga fungsi sistem imunitas tubuh.
Kedua, sistem imunitas tubuh, humoral dan selular, menjadi kunci
utama status sehat seseorang. Menjaga dan mempertahankan mekanisme
keseimbangan tubuh, homeostasis, akan menentukan sehat fisikal, mental
dan sosial seseorang. Setiap pengaruh makanan, minuman, obat-obatan dan
lingkungan yang mempengaruhi manusia secara fisikal, fa’aliah,
psikologikal sehingga menimbulkan depresi, kecemasan, ketidakbahagiaan
dan gangguan emosional akan berpengaruh kepada sistem kekebalan tubuh
dan mudah jatuh sakit. Disini ternyata ‘pikiran’ adalah mitra sistem
imun kesehatan. Pikiran tenang, jauh dari distress (bukan eu-stress),
berfikir positif, bahagia merupakan kunci utama menjaga keseimbangan
tubuh, dan berarti menjaga kondisi sehat. Karenanya, yang perlu dicapai
bukan hanya GNP tinggi tetapi juga GNH, Gross National Happiness, inilah
kunci sehat dan umur panjang.
Anda juga perlu tahu ini:
Pernah ada sebuah bernama Proyek MONICA: Guna menjelaskan berbagai
kecenderungan kematian penyakit kardiovaskuler (CVD) sejak 1970, pada
tahun 1980 WHO membuat proyek MONICA, (Monitoring of trends and
determinants in Cardivascular disease) di seluruh dunia dan guna
menghubungkan faktor perubahan risiko dalam populasi periode sepuluh
tahun (1980~1990). Ada 32 sentra kolaborasi MONICA dibentuk di 21
Negara. Responden sebanyak 10 juta orang – pria & wanita usia 25~64 –
yang telah termonitor diseluruh dunia. Hasilnya: tidak ada hubungan
antara trend faktor risiko utama CVD seperti koletesterol serum darah,
tekanan darah dan konsumsi rokok. Juga tidak ada hubungan antara trend
pengaruh (serangan fatal dan non-fatal) stroke dan penyakit jantung
koroner. Ternyata penyakit CVD tersebut disebabkan karena defisiensi
asam folat (folic acid); demikian juga dengan ibu hamil memerlukan asam
folat lebih tinggi daripada sebelum hamil, bisa fatal dalam pertumbuhan
janin dan kesehatan ibu.
Menurut Adler & Morris, ada empat faktor berpengaruh termasuk
Neurochemistry, Reflexes, Psikologikal dan Sosial terjadi sebagai kodrat
manusiawi. Habituasi atau adiksi karena memang di otak terdapat nikotin
reseptor. Demikian juga reflexes sebagai tipe stimulus Pavlovian sangat
manusiawi. Kepercayaan dan kebiasaan manusia menunjukkan sikap
seseorang terhadap keputusannya secara psikologikal. Faktor sosial dalam
pergaulan, lingkungan, dukungan orang lain.
Kemampuan Tubuh? Dengan pemahaman ajaran Paracelsus “tidak ada racun
didunia, yang ada adalah dosis yang tidak benar” mendorong kita untuk
mencari takaran merokok yang ‘pas’. Memang tidak ada yang ‘pas’, sangat
induvidual karena rentangan NAB orang perorangan sangat beda dan
berpengaruh. Sehat dan bugar bisa dirasakan tetapi tidak sama dari
seorang ke orang lain. Yang kita perlukan adalah kemampuan diri kita
untuk mengendalikan konsumsi apapun, agar tidak berlebihan dan diluar
kemampuan tubuh kita, termasuk konsumsi rokok. Dimensinya adalah
frekuensi dan jumlah konsumsi. Perhatikan half-life time nikotin yang
hanya 30 menit. Bagaimana memperpanjangnya agar tubuh tidak sangat haus
konsumsi lagi. Hal ini bisa dicapai dengan merubah pola makanan dari
MPA, makanan penghasil asam menjadi MPB, makanan penghasil basa. Hal ini
akan merubah frekuensi dan secara tidak langsung akan merubah jumlah
konsumsi per hari.
Rokok penyebab kanker?
Tentang kanker. Menurut Judith Campisi: Setiap sel normal membelah, berisiko menjadi dan berkembangnya sel kanker.
Di alam terdapat karsinogen sekunder, vide tabel berbagai karsinogen
dalam makanan. Konversi karsinogen sekunder menjadi karsinogen primer
perlu kofaktor, kokarsinogen, karsinogen promotor, DNA/RNA, dll.
Konversi karsinogen sekunder menjadi karsinogen primer dan sel kanker
diperlukan laps time 20~30 tahun.
Tentang Nikotin:
Half-life time (waktu paruh) dalam tubuh hanya 30 menit. Nikotin
dalam Media Model: bukan tergolong physical dependence tetapi
psychological dependence, tidak ada bukti euphoria, tidak ada ‘drug
abuse’, tidak ada “fly”, “climb a mounting” seperti ketika orang
mengkonsumsi opium. Perokok masih “under control” secara individual.
Secara masyarakat, tak ada subculture of violence/crime/hubungan dengan
prostitusi seperti dampak oleh hard drugs.
Sebab kematian.
10 sebab kematian (WHO): Koroner, Stroke dan Serebrovaskuler,
Trachea/Paru/Bronchus, Infeksi pernafasan, Kanker kolon, Alzheimer &
Dementias, Diabetus Melitus, Kanker payudara, Kanker usus/perut dan
PPOK Dari sepuluh sebab kematian tersebut ternyata 53,3% di negara
berpenghasilan tinggi, 44,4% berpenghasilan menengah dan 29,9% dinegara
berpenghasilan rendah.
Konsumsi rokok tertinggi adalah Yunani, 4313 btg/orang/tahun(bot),
Hongaria 3265 bot, Kuwait 3062, Jepang 3023 bot, Spanyol 2779 bot.
Jepang, angka kematian kanker paru terendah dibandingkan Amerika
Serikat. Disebabkan konsumsi enersi lemak di Jepang hanya 8% dari
kebutuhan enersinya. Sedangkan Amerika Serikat konsumsi lemaknya 40%
dari kebutuhan enersinya.
Mati karena rokok?
Sejak dekade 80 telah terberitakan setiap 11 detik satu orang
meninggal karena rokok, sekarang diberitakan setiap 3 detik satu orang
meninggal karena rokok. Apakah pernah dinyatakan dalam certificate of
death bahwa kematian mereka memang karena rokok? Bagaimana membuktikan
kematian tersebut.
Data statistik: Yang disajikan atas dasar data epidemiologi .
Fakta :
Hubungan penyakit dan angka kematian tidak sebagai cermin data riset
hidup sebenarnya. Tidak ada hubungan kuantitatif dan kualitatif yang
nyata. Orang Jepang perokok berat, 3023 batang/orang/tahun, tetapi angka
kematian kanker paru terendah didunia. Menurut Harvard Medical School,
orang Jepang dalam diet harian konsumsi sumber enersi dari lemak hanya
8% dibandingkan konsumsi orang Amerika 40% berasal lemak (simak
S.A.D./USA).
Mitos tentang perokok pasif Issue ETS:
Environmental Tobacco Smoke, passive smoking, ditempatkan sebagai
perkosaan pernafasan orang. Non perokok lebih menderita daripada
perokok?
Bantahan:
Memang ada orang yang tidak tahan terhadap bau asap rokok. Untuk
tersebut diatas harus dihargai. Bukan perokok (dekat perokok) terpapar
asap rokok tetangganya sangat minim karena larinya asap rokok keatas
(temperatur asap lebih tinggi). Dari hasil penelitian terhadap ratusan
‘caffee’yang dilengkapi “extractor” diatas kepala, setelah cafe tutup
(sekitar durasi 4 jam) ternyata pengunjung non-perokok dapat paparan
ekivalen merokok satu batang kalau dia tinggal di caffee selama 105 jam.
Kalau 70 juta batang rokok dibakar di Jakarta per hari, akan
memberikan total particulate mater (TPM) sebanyak 5 ton. Kalau 200 ribu
kiloliter BBM dibakar sehari akan menebarkan 100 ton TPM, ditambah dari
industri, pesawat terbang dan debu akan ada total 205 ton TPM per hari
di Jakarta. Kontribusi TPM rokok hanya 2,4%.
Benarkah rokok mengandung bahan adiktif?
Bahan adiktif: Dinyatakan bahwa nikotin sebagai bahan yang bertanggung jawab atas kecanduan seseorang yang merokok.
Bantahan:
Nikotin, dari tanaman Nicotiana Tabacum, adalah amine tertiair
terdiri dari pyridine dan pyrolidine (C10H14N2). Nikotin sering
disamakan dengan sifat adiksi heroin, opium, cocain yang selalu menuntut
tambah dan tambah dosis. Dan tuduhan ini sangat berlebihan (over-used),
bahkan British Medical Association menyarankan anggota dokternya agar
tidak menggunakan kata adiksi sebab “kata tersebut membawa impresi bahwa
tidak mungkin seorang perokok bisa berhenti, ini memungkinkan”. Memang
untuk nikotin, dalam situasi asam akan mudah membentuk garam karenanya
cepat diekskresikan lewat urine. Waktu-paruh hanya 30 menit. Dengan diet
MPB akan mudah tuduhan adiksi tersebut diatasi. Nampaknya, kata adiksi,
sesungguhnya salah aplikasi dalam konteks nikotin dan tembakau. Lihat
posisi nikotin terhadap bahan-bahan tergolong NAFZA, baik ditinjau dari
tingkat ketergantungannya dan tingkat asseptabilitasnya.
Benarkah petani tembakau melakukan pengerusakan lingkungan?
Penggundulan Hutan: Industri dituduh melakukan usaha penggundulan dan tidak melakukan perlindungan lingkungan.
Bantahan:
Luas areal tembakau di Indonesia hanya sekitar 200 ribu Ha dan luas
areal ini merupakan 0,64 % dari seluruh cropland yang ada di Indonesia.
Merokok mengganggu kesehatan ibu hamil dan anak-anak?
Tentu saja iya! Maka itu industri rokok tidak memasarkan rokok untuk
anak dan ibu-ibu hamil. Ibu-ibu lebih rasional dalam menentukan
keputusan merokok. Sejak dulu kala, memang rokok tidak dibuat untuk
anak-anak. Tidak ada niatan dan kesengajaan bahwa rokok untuk anak-anak.
Pergaulan dalam lingkungan anak-anak yang sangat berpengaruh. Perlu
perhatian serius orang tua dan sekolah tehadap lingkungan dan
berkembang-tumbuhnya anak-anak kita kedepan. Saat ini nampaknya guru dan
sekolah lebih berperan daripada orang dan rumah tangga.
Tetapi kalau ibu hamil dan anak-anak lebih ingin sehat, beranikah
Anda bilang: larang semua mobil yang jelas-jelas membuang polutan sangat
besar di udara. Beranikah Anda protes bahwa mi instan harus ada kalimat
larangannya untuk mengonkonsumsi dalam rentang hari tertentu karena
mengandung MSG dan lapisan lilin. Kenapa Anda tidak protes dengan tempe
dan tahu yang dibuat dari kedelai transgenik. Kenapa pula Anda tidak
pernah berteriak tentang awas ikan laut yang di beberapa laut Indonesia
mengandung kadar merkuri yang sangat besar karena lautnya sudah
tercemar?
Kenapa kampanye anti-rokok semakin hari semakin gencar?
Pertama, terdapat perang besar antara industri
farmasi dan industri rokok. Hanya bedanya, industri farmasi berdalih
sebagai ‘dewa kesehatan’ dan menyerang industri rokok sebagai ‘setan
kesehatan’. Padahal, dalam banyak hal, industri farmasi tak kalah jahat.
Lihat praktek-praktek pemberian obat-obatan di rumahsakit dan di
apotik-apotik.
Kedua, karena di negara Eropa dan Amerika, pasar
rokok sudah sampai pada titik maksimal. Sehingga mereka harus masuk ke
pasar Indonesia dan bahkan berusaha mengakuisi perusahaan-perusahaan
rokok di Indonesia. Tetapi karena elemen penting rokok adalah tembakau
yang diproduksi di Indonesia, mereka menyerang rokok kretek sebagai
rokok khas Indonesia, sebab jika berhasil, maka tembakau yang dipakai
kelak akan didatangkan (impor) dari negara lain.
Jadi, masihkan Anda dengan dungu menganggap bahaya merokok itu hanya sekadar soal kesehatan?
Buka mata Anda, ini soal perang ekonomi dan pemalsuan
penelitian. Lebih kritis, lebih cerdas dan bangunlah dari sihir mitos
berbalut teori, yang di belakang itu semua adalah persoalan perang
ekonomi
Sumber : http://www.netnit.net/2016/03/kebohongan-publik-di-balik-kampanye.html?m=0
SOLUSI UNTUK BANGSA : www.tridayasinergi.com
Menebar Manfaat , Menjemput Berkah !
0 Response to " KEBOHONGAN PUBLIK DIBALIK LARANGAN MEROKOK...!!! "
Posting Komentar